Rabu, 12 Oktober 2016

Temple In The Ocean Tanah Lot

Temple In The Ocean Tanah Lot

When sunlight is setting developing a the combination of magenta and orange colors on the sky and the tide goes up, the wonder of Tanah Whole lot is an extremely spectacular eyesight. The temple is one of the seven famous sea temples in Bali. It is stated that each of the temples was to be within eyesight of another and were designed to give a degree of cover to the island. Dated in16th hundred years, the shrine was built by Dang Hyang Nirartha (a priest from Java) during his vacations through south-west coastline of Bali. He saw a tiny island near by the key land where spent the full night. Another morning he asked the neighborhood fisherman to create a shrine to worship God of the ocean on the rock as he felt a holy atmosphere on the rocky island.

Tanah Whole lot means Land in the center of the ocean, is part of Tabanan Regency in the traditional western part of Bali. It is merely 33 kilometres from Denpasar. I had taken the Canggu road because the comparative type of grain areas on both factors of the street is beautiful. Otherwise addititionally there is another route passing the Ubung bus terminal going to West Bali and turn left at the roundabout in Kediri. In 1998, I seen the temple first. In those days I could start to see the temple from the street side before I enter the parking area. This time once i revisited the temple, I could see nothing from the key road because the area has been commercialized and developed. Some hotels were built due to advertise demand. Every visitor and car must purchase access. I had developed to walk to the temple area where before in those passed years we're able to park our vehicle next to the seashore. The lines of handicraft retailers on the path to the temple are established orderly in a single space and also on both factors of the pedestrian trail to the temple.

The temple is recognized as one of the very most sacred places in Bali. It isn't accessible to guests but reserved for pilgrimage only. However, superb views of the temple supported by the glowing sunset is seen from so many items nearby. There's a type of souvenir shops in addition to a type of cafes where Sera Kelapa Muda (Fresh young coconut with snow) and a number of food and drinks are served. Some cafes have even breathtaking sunset views off their terrace. When it's ebb tide, the crowd usually is centered at the beach between your rock where in fact the temple is laid and the cliff of the mainland. The caves which form area of the cliff become another famous interest in the website also. It is stated a giant snake lives in another of the caves. Additionally it is assumed that at the bottom of the rocky island there are poisonous sea snakes guarding the temple from wicked spirits and intruders. The misconception said that the snake was the headscarf of Nirartha.

Well sometimes when the tide goes up the rocky island and the key land are segregated by drinking water, and boats will be the only method for the pilgrimage to attain the temple. High tide or ebb tide, the stunning setting up is obviously there. The tiny rocky island appears like an enormous boat with a shrine and trees onto it anchored to the seabed in the vast ocean during high tide. The metamorphosis of the encompassing part of Tanah Lot ideally won't detract from the traditional beauty of the traditional temple.The impressive view of the temple at night color is still typically the most popular printed out on postcards. The temple is one of Bali's visible icons.

Famous Tanah Lot Temple In Bali

Famous Tanah Lot Temple In Bali

One of the better places in Bali to see, the Tanah Whole lot temple in Bali is well known because of its mystical personal and called the infant of the seas. On the beautiful fringes of Beraban, Tabanan Kediri and Regency and around thirty kilometers from Denpasar, one must visit this temple in Bali. Among the hotspots for holidaymakers from all over the world, the Tanah Whole lot temple in Bali supplies the human eye a delicacy of the beautiful setting sun, each night. Do not forget to check the coral life which prevails by the bucket load on the shores. Plus you'll also see dark-colored and white snakes across the coral reef, which local folklore areas to be protectors of the temple from all bad influences, whatsoever.

This sacred temple in Bali is employed as the key service area for devotees to provide prayers and meditate as well. The primary deity worshipped here would be Dewa Baruna also called Bhatara Segara, the strong makes of the ocean. You need to avail the opportunity of searching the Tanah Lot temple in Bali and learning more about its history, nothing beats the training routine, when one checks this special devote Bali personally than find out about it online or even hear about it from another person.

Folklore if assumed, one can visit a mysterious canine that moves across the fringes of the Tanah Whole lot temple in Bali. The strange animal, rather a reptile is also seen on the coasts of metropolis temple. They state it does not have any skin around its stomach, and even though the snake may be obnoxious in its behavior, snake bites haven’t been reported no deaths reported as well hence, since it is just a water snake and the behavior of water snakes is of a passive nature, rather than aggressive.

Bali39s Tanah Lot Sea Temple Indonesia Famous Tanah Lot Temple In Bali Once more, the Tanah Whole lot temple in Bali beckons to own weary eyes holidaymakers an excellent view of the sunset each night. High devotees and priests say that each night sunlight switches into the abdomen of the planet earth, and then be back again next morning. It really is a pleasure to be at the Tanah Whole lot temple in Bali as the sunset happens each night, let us just say it is beauty strange and personified as well at Tanah Whole lot.

Next time you are in Bali, do have your show of partying and fun, but do not forget to visit the strange Tanah Whole lot temple in Bali, you absolutely sure wouldn't keep coming back disappointed.

 

Senin, 25 Juli 2016

GROJOGAN SEWU TEMPAT WISATA PEMBAKAR KALORI

GROJOGAN SEWU TEMPAT WISATA PEMBAKAR KALORI

Grojogan sewu merupakan salah satu tempat pariwisata di Tawangmangu Karanganyar Jawa Tengah Indonesia. Tempat wisata ini sudah ada sejak jaman Kolonial Belanda. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya vila - vila yang di bangun oleh Pemerintah Hindia Belanda di sekitar Grojogan Sewu Tawangmangu. Di samping itu juga banyak terdapat hotel – hotel dan penginapan dengan tarif bervariasi sesuai kantong anda. Sehingga anda tidak perlu kuatir untuk menginap dalam rangka menikmati udara yang sejuk, bersih dan segar serta menikmati keindahan alam yang tak diragukan lagi.
Grojogan sewu terletak di lembah lereng Gunung Lawu bagian barat, berupa air terjun setinggi kurang lebih 81 m. Air terjun Grojogan Sewu selalu mengalir deras, baik musim kemarau maupun penghujan, jika kita dengarkan dari jauh suaranya terdengar teratur, bagai kita mendengarkan dendangan instrumen lagu yang sangat merdu. Sumber air dari air terjun Grojogan sewu berasal dari mata air yang ada di kaki Gunung Lawu yang mengalir tak per pernah surut.

Rute Menuju Grojogan Sewu

Untuk menuju lokasi Grojogan Sewu, dari Kota Surakarta menuju Kabupaten Karanganyar, selanjutnya ke Tawangmangu, kurang lebih berjarak 27 km. Perjalanan menuju Tawangmangu sangat mengasyikan, kita akan melalui jalan yang berkelak - kelok, naik turun, tentu saja dengan keindahan alam yang menakjubkan. Di sisi kanan kiri jalan akan kita jumpai hamparan hutan, semak, jurang, bukit, sungai dan keindahan lainnya laksana relief alam yang diciptakan Tuhan untuk kita nikmati. Lokasi Grojogan Sewu tidak jauh dari Terminal Tawangmangu, kurang lebih 800 m, sehingga untuk berwisata ke Grojogan Sewu, kita dapat menggunakan angkutan umum maupun pribadi.
Kendaraan tidak diijinkan langsung menuju ke gerbang objek wisata, tetapi di arahkan petugas untuk parkir di tempat parkir yang telah disediakan, cukup luas juga tempat parkir itu. Selanjutnya kita bisa jalan kaki atau naik kuda yang banyak disewakan di situ. Sensasi baru jika kita menuju lokasi Grojogan Sewu naik kuda. He...he...he.. kayak coboy, tapi sayang kudanya masih di pegangi pemiliknya. Aku takut barang kali kuda lari kencang dan aku jatuh.
Bagi yang ingin olahraga menuju lokasi Grojogan Sewu dapat dengan berjalan sambil melihat lihat atau membeli cendramata, makanan dan lain – lain yang merupakan sesuatu yang khas di Tawangmangu, yang dijual di kios – kios di sepanjang jalan. Sesampainya di lokasi wisata Grojogan sewu, kita akan di sambut oleh puluhan kera yang mengawasi langkah kita, kayak di Sangeh Pulau Bali. Jangan membawa tas plastik, jika membawa masukan ke tas yang anda bawa, sebab tas plastik akan memancing para kera untuk mengejar anda dan merebut tas plastik itu (mungkin perasaan kera di dalam tas plastik adalah makanan. He...he...he... kera kok punya perasaan).

Ada Apa Di Grojogan Sewu

Kita harus membeli tiket untuk memasuki lokasi, dan mulailah kita menuruni anak tangga dari beton, cukup banyak juga tangga yang harus kita lalui, tapi asyik juga, nostalgia masa muda bergandengan dengan mantan pacar. Di kanan kiri tangga terdapat semak, tanaman perdu, pepohonan yang tertata rapi, sesekali kita melihat kera – kera berloncatan, juga banyak terdapat bongkahan batu besar yang menambah keindahan pemandangan pada saat kita menuruni tangga. Tapi jangan kuatir jika mengalami kelelahan, karena banyak terdapat tempat istirahat di sepanjang jalan tangga tersebut. Aku 4 kali istirahat, maklumlah masih balita (bawah lima puluh tahun). Layaknya sedang olahraga, nafas kita terengah – engah, bedanya tidak bannyak keluar keringat, maklum udaranya cukup sejuk malah cenderung dingin serta sering istirahat. He...he..he.... Sudah terdengar bunyi khas air terjun, tapi kok tidak sampai – sampai juga ya, maklum sudah capai, terus aku turuni tangga itu, akhirnya sampai juga. Oh indahnya air terjun grojogan sewu tampak dari jauh. Tidak langsung ke air tenjun aah.... duduk- duduk dulu istirahat sambil minum teh hangat dan menyantap sate kelinci plus lontong, nikmat juga (banyak penjual sate kelinci).

Air Grojogan sewu sangat jernih dan segar, sehingga kita bisa berlama – lama mandi dan berenang. Ada satu hal yang harus kita ingat, jika kita mandi di sendang grojogan sewu, jangan terlalu dekat dengan air terjun, karena luncuran air terjun cukup kuat, apabila mengenai kita secara langsung dapat membuat cidera. Oh ya... bagi anak – anak dapat mandi dan bermain di waterpark mini yang ada di lokasi Grojogan Sewu tersebut.
Puas mandi dan menikmati keindahan alam serta makan sate kelinci, kita berkemas untuk meninggalkan lokasi. Olahraga lagi... yes. Kita harus menaiki tangga yang cukup panjang seperti pada saat kita datang, capek juga sehingga kita sering istirahat di tempat yang telah disediakan pengelola. Alhamdulillah sampai juga dan di penghujung tangga kita akan melihat tulisan di papan warna hijau yang menyatakan anda telah melalui 1.250 anak tangga. Woww banyak sekali, kok aku kuat ya. Tapi tidak apa – apa itu artinya kita berwisata, tidak terasa kita juga melakukan olahraga. Semoga tambah sehat.


Demikian pengalaman saya dan keluarga menikmati sensasi berwisata ke Grojogan Sewu Tawangmangu. Semoga bermanfaat, sampai jumpa pada kunjungan wisata berikutnya di tempat wisata lainnya.



Senin, 18 Juli 2016

Malioboro Jalan Legendaris di Yogyakarta


Malioboro Jalan Legendaris di Yogyakarta
Malioboro merupakan nama salah satu jalan di Yogyakarta. Wisatawan jika berkunjung ke yogyakarta pasti mampir ke jalan Malioboro, termasuk aku dan keluarga he...he..he... Begitu mashurnya nama Malioboro sehingga setiap harinya baik siang atau malam jalan itu dipenuhi wisatawan baik lokal maupun domistik, terutama pada hari-hari libur.

Asal Usul Nama Malioboro
Nama Malioboro berasal dari nama seorang kolonial Inggris yakni Marlborough, di mana kolonial inggris pernah menguasai Yogyakarta antara tahun 1811 – 1816 M. Pemerintah Kolonial Belanda menjadikan Jalan Malioboro sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian. Peninggalan sejarah yang membuktikan hal tersebut adalah dengan adanya Benteng Vredeburg yang dibangun Kolonial Belanda pada tahun 1765, sekarang menjadi musium. Istana Karesidenan Kolonial juga didirikan di kawasan Malioboro, istana karesidenan sekarang menjadi Istana Presiden. Di samping itu oleh kolonial dibangun pasar gede yang sekarang di kenal dengan nama Pasar Beringharjo, juga di bangun pusat pertokoan di sepanjang jalan Malioboro.

Ada Apa Di Jalan Malioboro
Sudah puluhan kali aku ke Jalan Maloboro, baik pagi, siang dan malam hari, tidak pernah sepi dari pengunjung yang terdiri dari wisatawan maupun penduduk lokal dengan keperluan masing-masing. Pada pagi hari aku jalan – jalan di kawasan Malioboro untuk sarapan ( makan pagi ), karena di situ banyak dijumpai penjual menu sarapan pagi tradisional dan masakan khas Yogyakarta. Suasana masa lalu atau bahkan masa kecil akan dijumpai di situ, yakni antri menunggu sarapan sambil berdiri, duduk di trotoar dan langsung di santap di situ. Hal itu tidak akan pernah kita dilakukan di tempat lain. He...he...he... aku juga ikut bergabung.
Pada siang hari mulai pukul 09.00 suasana jalan Malioboro semakin ramai, karena pada pukul 09.00 para pedagang kaki lima yang jualan di sepanjang pinggiran trotoar mulai membuka barang dagangan. Pada umumnya tidak ada bedanya dengan para penjual kaki lima di tempat lain, mereka membuka dagangan dan menunggu datangnya pembeli. Namun yang beda adalah barang yang dijual yakni hasil kerajinan khas jogja, yang sebagian besar terdiri dari berbagai pakaian dari bahan batik, juga berbagai kaos kreasi orang jogja. Di situ juga akan kita temui barang dagangan tradisional yang jarang kita jumpai di tempat lain seperti bandul kalung binatang ternak, lonceng untuk bel jika ada tamu di rumah, dan lain-lain. Anda dapat memilih dengan harga yang sesuai dengan kemampuan. Oh ya, perlu diingat para pedagang di Jalan Malioboro jarang yang menawarkan barang dengan harga pas, sehingga jika anda berbelanja di sana harus pandai menawar, tidak usah malu jika menawar sampai separoh dari harga yang ditawarkan pedagang atau bahkan lebih dari separoh. He...he...he... seni jual beli.

Pada saat berbelanja atau sekedar melihat – lihat di Jalan Malioboro, kita tidak perlu kawatir jika lapar, karena di situ banyak penjual makanan yang dapat di makan di situ atau dibungkus. Ada yang beda saat kita makan di kaki lima malioboro yakni pada saat kita makan sering datang pengawen seperti sering kita jumpai di kota lain. Bedanya adalah para pengawen betul – betul mengamen, walaupun sudah diberi uang, mereka akan tetap menyelesaian lagu yang dinyanyikan. Aku sangat menikmati lagu – lagu yang di bawakan. Jadi para pengawen tidak sembarangan mengamen, mereka berbekal kemampuan memainkan musik/gitar dan lagu yang dikuasainya, yang enak di dengar. Apalagi jika malam hari dan aku makan bersama mantan pacar, he...he...he... nostalgia waktu awal cinta mulai bersemi.

Pada hari – hari libur hal yang sangat memusingkan kita jika berkunjung ke Malioboro adalah mencari tempat parkir. Padahal banyak disediakan tempat parkir, tetapi semuanya penuh. Oleh karena itu datanglah ke Malioboro agak pagi sekitar pukul 09.00 sehingga masih kebagian tempat parkir kendaraan, atau dari penginapan/hotel ke Malioboro jalan kaki atau naik becak, ongkos becak di Jogja cukup murah, apalagi jika kita mau membeli oleh – oleh ke toko oleh – oleh, ongkos becak murah sekali, karena tukang becak akan mendapat fee dari penjual oleh – oleh. Kita juga dapat keliling jogja dengan menyewa andong atau kereta kuda. Sebelum menyewa ditawar dulu. Asyik bener naik kereta kuda kayak bangsawan masa lalu
                                                                                     
Rute Ke Yogyakarta
Jika kita berwisata ke Yogjakarta, tentu tidak hanya mengunjungi Jalan Malioboro, karena banyak objek wisata menarik lain yang dapat di kunjungi. Jangan sampai salah jalan, karena di Yogyakarta banyak jalan satu arah, sehingga jika salah jalan maka akan memutar lebih jauh dari tujuan yang akan dikunjungi. Maka aku sarankan sebagai petunjuk arah menggunakan GPS saja, he...he...he...memanfaatkan teknologi. Pasti tidak salah jalan.
Selamat berkunjung ke Kota Yogyakarta terutama Jalan Malioboro, semoga menikmati hari libur anda. Demikian ulasan perjalanan saya ke Malioboro, semoga bermanfaat.



Wisata Pantai Indrayanti Gunung Kidul Yogjakarta

Wisata Pantai Indrayanti Gunung Kidul Yogjakarta
Yogjakarta merupakan kota yang layak dikunjungi, budaya bernilai tinggi, keindahan, keramahan, pantai berpanorama indah dapat kita temui di sana, kita dapat dimanjakan oleh aneka penyejuk pikiran untuk melepas kepenatan sehari hari melaksanakan aktifitas kerja. Oleh karena itu setiap tahunnya aku dan keluarga selalu mengunjungi Yogjakarta dan sekitarnya yang penuh dengan aneka tempat wisata. he...he...he...berlibur ceritanya.

Asal Usul Nama Pantai Indrayanti
Kali ini aku akan menceritakan tentang salah satu tempat wisata pantai di Yogjakarta yang aku dan keluarga kunjungi, yaitu Pantai Indrayanti. Pantai Indrayanti sebenarnya bernama Pantai Pulang Syawal, merupakan nama yang diberikan oleh pemerintah Kabupaten Gunung Kidul Yogjakarta. Tapi Pantai Pulang syawal lebih dikenal dengan nama Pantai Indrayanti. Penyebabnya adalah waktu mulai dikenal pantai itu terdapat satu restoran yang bernama Indrayanti, Pengunjung sambil menikmati makan makan di restoran Indrayanti juga menikmati panorama pantai Pulang Syawal yang asri dan romantis. Pengunjung dari hari ke hari semakin meningkat terutama pada hari - hari libur yang tujuan utamanya restoran Indrayanti. Pada akhirnya sampai sekarang Pantai Pulang syawal lebih dikenal dengan nama Pantai Indrayanti. he...he...he... hasil ngobrol dengan penjaga MCK
Lokasi Pantai Indrayanti
Pantai Indrayanti terletak di Dusun Ngasem, Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul yang masuk dalam wilayah DI Yogyakarta. Jika dari Kota Yogyakarta menuju Pantai Indrayanti, kita akan menempuh perjalanan kurang lebih 70 Km. Jalan yang akan kita lalui cukup mulus dengan panorama alam yang indah dapat anda nikmati di sepanjang perjalanan, tapi perlu diingat banyak jalan yang menanjak, menurun dan berkelok, maka jika mau ke sana cek dulu kendaraan anda. he...he...he...  barang kali tidak kuat nanjak. Supaya tidak banyak tanya tentang rute perjalanan, maka anda dapat berbekal GPS atau GPS yang ada pada HP juga cukup. Aku juga pakai GPS HP lancar tanpa bertanya rute pada orang kita akan di pandu GPS melewati rute yang terdekat.
Panorama Alam Pantai Indrayanti
Pantai Indrayanti memiliki panorama alam yang sangat indah, dengan kejernihan air laut yang tampak biru, pantai berpasir putih dan relief alam yang menakjubkan berupa bukit karang. Hal ini membuat para wisatawan ingin berlama - lama di sini.
Kebersihan dan kejernihan air laut memancing para wisatawan untuk berenang atau sekedar bermain-main air laut. Tak hanya itu, hamparan pasir putih di pantai yang bersih bebas dari sampah atau limbah lainnya membuat para wisatawan berjemur atau duduk-duduk di hamparan pasir putih itu atau di gazebo - gazebo yang terhampar di sepanjang pantai. Kebersihan Pantai Indrayanti memang sangat di jaga oleh pengelola pantai. Oh ya jika anda berkunjung ke sana, jangan coba coba membuang sampah sembarangan, karena jika itu dilakukan anda akan terkena hukuman atau denda dari pengelola pantai. he...he...he...  bagus itu, bisa diterapkan disemua tempat pasti hebat.
Keindahan Pantai Indrayanti akan lebih menakjubkan apabila kita mendaki bukit karang yang ada di pantai itu dan menikmati keindahan alam dari atas bukit. Ooooh  My God Allahu Akbar sungguh indah ciptaan Mu.
Kuliner
Di Pantai Indrayanti juga terdapat banyak kuliner yang dapat anda nikmati, terutama kuliner hasil laut yang dapat dibeli dengan harga terjangkau. Di samping itu tersedia kuliner khas Yogyakarta yaitu nasi gudeg. Banyak pilihan kuliner di sini. Hee.. heee..heee aku waktu itu menikmati cumi goreng tepung, nyem.. nyem. nyem.. enak gurih.
Fasilitas
Fasilitas yang ada di Pantai Indrayanti cukup lengkap, di antaranya tempat parkir yang cukup luas, MCK tersedia cukup banyak dengan kebersihan yang terjaga, musholla, gazebo-gazebo. Bagi yang ingin menikmati malam di pantai tersedia Juga tempat penginapan yakni losmen atau hotel yang dapat anda pilih sesuai kemampuan dompet anda, he...he...he...
Demikian info singkat tentang Wisata Pantai Indrayanti Gunungkidul Yogyakarta, semoga bermanfaat dan selamat untuk berlibur di sana.